askudra sakta

السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

Sinopsis Buku Rahasia Meede

Novel ini bercerita tentang perburuan harta karun Indonesia dan dinamika persahabatan serta seluk beluk kegiatan intelejen di Indonesia. Pengakuan Kedaulatan Indonesia melalui Konferensi Meja Bundar yang dimulai pada 23 Agustus 1949 di Den Haag menyisakan sebuah rahasia sejumlah besar harta dari masa lalu ketika Indonesia masih dikendalikan VOC Belanda.
Kabar tentang besarnya jumlah harta tersebut telah membuat banyak pihak memastikannya melalui berbagai macam kegiatan dengan kedok penelitian sejarah, penggalian arkeologis, pencarian kerabat, dan sebagainya mulai dari orang-orang yang berasal dari dalam negeri dan negara-negara lainnya terutama Belanda.
Tokoh utama dalam perburuan harta karun ini adalah Batu Noah Gultom/Batu August Mendrofa dan Attar Malaka/Kalek merupakan 2 (dua) orang sahabat karib semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara Magelang. Sebuah sekolah berasrama dengan sistem semi militer. Kehidupan sehari-hari Batu dan Kalek di dalam Asrama dipenuhi dengan berbagai “kejahatan” karena tindakan mereka yang dianggap telah melanggar peraturan, yang tertulis maupun yang “dicari-cari”. Meskipun sebenarnya tindakan yang mereka lakukan tidaklah salah menurut prinsip yang mereka yakini. Hukuman demi hukuman yang selalu mereka terima dalam keseharian mereka di dalam lingkungan sekolah berasrama penuh tersebut mulai dari push up, membersihkan kamar mandi di waktu malam, bahkan termasuk di dalamnya pengucilan tidak diikutsertakan dalam kegiatan kesiswaan, tidak membuat mereka patah arang dan kehilangan jatidiri. Sebaliknya, hal itu makin menguatkan ikatan persahabatan mereka dan meneguhkan semangat mereka untuk bertindak dan bertingkah laku sesuai prinsip yang mereka yakini. Melawan Ketidakadilan dan Kesewenang-Wenangan.
Setelah lulus dari SMA Taruna Nusantara, mereka mengambil jalan yang berbeda. Batu masuk ke Akademi Militer, termasuk lulusan terbaik kemudian masuk ke Komando Pasukan Khusus (Kopasus) Grup 3 Sandhi Yudha yang berkedudukan di Cijantung. Aktif dalam berbagai kegiatan intelejen dan dikenal di dunia intelejen Indonesia dengan nama sandi Lalat Merah. Sedangkan Kalek meneruskan pendidikan di Universitas Indonesia jurusan Ilmu Perpustakaan, aktif dalam berbagai diskusi mengenai perbaikan kondisi Indonesia selama masa kuliah, kemudian bekerja sebagai wartawan dan akhirnya namanya dikaitkan dengan sebuah gerakan yang melakukan teror terhadap kedaulatan Indonesia dengan nama Anarki Nusantara.
Konflik puncak terjadi ketika Batu yang diwajibkan mempertahankan kedaulatan NKRI, menerima tugas dari salah seorang mantan pimpinannya di jajaran Angkatan Darat untuk menangkap Kalek yang telah menjadi sahabatnya sejak duduk di bangku SMA. Ribuan informasi diserap, ratusan lokasi diteliti, dan puluhan orang diinterogasi belum mampu menemukan keberadaan Kalek yang telah dinyatakan mati dalam sebuah kecelakaan.

0 komentar:

Posting Komentar