askudra sakta

السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

Sinopsis Buku Gajah Mada 2

Jayanegara mati dibunuh oleh Ra Tanca yang diperintahkan untuk mengobati sakit yang diderita oleh sang Raja. Setelah Jayanegara mati, terjadi banyak pertentangan untuk menentukan siapa yang pantas menggantikan Jayanegara karena Jayanegara tidak memiliki keturunan.
Muncullah dua kandidat yang paling memungkinkan untuk menggantikan posisi raja/ratu, yaitu Dyah Wiyat dan Sri Gitarja. Mereka berdua adalah adik Jayanegara beda ibu. Ibu suri Gayatri yang diperintahkan untuk menentukan pengganti Jayanegara belum mau menunjuk diantara Dyah Wiyat dan Sri Gitarja untuk menjadi ratu. Akhirnya timbullah pertentangan hingga keluar istana.
Pertentangan yang lebih sengit terjadi antara kubu keluarga Raden Kudamerta dan Raden Cakradara. Raden Kudamerta adalah calon istri Dyah Wiyat, sementara Raden Cakradara adalah calon istri Sri Gitarja. Alasan utama pertentangan tersebut karena diantara Raden Cakradara dan Raden Kudamerta memiliki banyak pengikut yang memiliki beragam kepentingan karena jika salah satu diantara istri kedua reden tersebut menjadi ratu, otomatis ia akan menjadi raja dengan sendirinya.
Panji Wiradapa, paman Raden Kudamerta menghasut Kudamerta untuk sebisa mungkin mengambil kesempatan untuk menjadi raja. Panji Wiradapa dibelakangnya didukung oleh banyak pihak.
Sementara dari kubu Raden Cakradara terdapat Pakering Suramudra yang sama-sama mencoba menghasut Raden Cakradara untuk memanfaatkan kesempatan. Seperti halnya Panji Wiradapa, Pakering Suramudra juga memiliki banyak pengikut dibelakangnya.
Sikap dari kedua Raden sendiri adalah mereka menolak hasutan paman mereka dan diantara keduanya sama-sama tidak ada yang berminat menjadi raja kecuali atas perintah Ibu Suri Gayatri.
Konflik semakin meruncing karena terjadi pembunuhan orang-orang dekat Raden Cakradara dan Raden Kudamerta. Pembunuhan-pembunuhan semakin sering terjadi hingga akhirnya tercium oleh pihak istana. Akhirnya diperintahkanlah Gajah Enggon dan Bhayangkara untuk menelusuri pembunuhan-pembunuhan tersebut.
Sementara itu di istana akhirnya dilangsungkan pernikahan besar dua sekar kedaton, yakni Dyah Wiyat dengan Raden Kudamerta dan Sri Gitarja dengan Raden Cakradara.
Ternyata pembunuhan-pembunuhan terhadap keluarga Raden Kudamerta dan Raden Cakradara semakin sering terjadi. Pasukan khusus Bhayangkara yang diperintahkan untuk menyelesaikan konflik akhirnya dapat menemukan dalang dibalik pembunuhan-pembunuhan tersebut, yaitu Rangsang Kumuda dan Rubaya. Namun misi Pasukan Bhayangkara tersebut memakan korban. Bhayangkara Lembang Laut mati dalam misi.
Akhirnya dilakukan penyergapan terhadap Rangsang Kumuda dan Rubaya. Lima belas pasukan Bhayangkara melawan lima belas pasukan pemberontak. Dalam penyergapan itu Bhayangkara Gajah Enggon pingsan terlempar batu. Ia pingsan berhari-hari.
Gajah Mada mulai melakukan penyelidikan. Dalam rapat dengan Rajapatni Gayatri Gajah Mada menyalahkan Raden Cakradara dan Raden Kudamerta sebagai penyebab terjadinya pembunuhan-pembunuhan tersebut.
Sementara itu salah satu wilayah Majapahit, yaitu Karangwatu bersiap melakukan pemberontakan. Ra Kembar yang mengetahui hal tersebut ingin melakukan penumpasan seorang diri. Ia sebenarnya ingin mendapatkan pengakuan dan kenaikan pangkat setelah kembali dari Karangwatu.
Gajah Mada mengetahui bahwa pemberontakan di Karangwatu berkaitan dengan pembunuhan-pembunuhan tersebut. Oleh karena itu, Gajah Mada kemudian mengerahkan prajurit Majapahit untuk menyerang Karangwatu. Dalam penyerbuan itu Gajah Mada mendapatkan bantuan informasi dari seorang yang mengaku bernama Bagaskara Manjer Kawuryan, nama yang tidak asing dan sekaligus tidak mungkin bagi Gajah Mada(Baca Gajah Mada I).
Akhirnya di Karangwatu itulah para pemberontak sekaligus aktor dibalik pembunuhan-pembunuhan di Majapahit tertangkap. Panji Rukmamurti sebagai pimpinan makar, yang akhirnya diketahui sebagai Nyi Tanca ditangkap. Panji Wiradapa dan Rangsang Kumuda juga tertangkap.
Orang yang mengaku bernama Bagaskara Manjer Kawuryan ternyata adalah Gajah Enggon yang pura-pura pingsan. Gajah Enggonlah yang menyelidiki sekaligus memberi informasi kepada Gajah Mada.

0 komentar:

Posting Komentar